Menjadi pemimpin adalah menjadi abdi untuk banyak orang, siapapun yang mempersembahkan hidupnya untuk berada ditampuk pimpinan, baik itu pemimpin kelompok kecil atau juga pemimpin dalam suatu negara maka ia telah siap menuangkan seluruh waktu dan pemikirannya untuk orang orang yang dipimpinnya, ia telah mampu menanggung segala konsekuensi pada setiap keputusan dan kebijaksanaan yang ia ambil ketika berada pada posisi top of leadership. memimpin bukanlah perkara hura hura atau "Galak Galak", banyak hal yang harus dipertimbangkan saat berada ditempat tertinggi sebuah komunitas orang ramai, terutamanya ketika dihadapkan pada ranah kepribadian diri dan kehormatan apabila kebijaksanaan dipertikaikan, saat itulah sosok pemimpin harus kuat bertahan selama keputusan tersebut lebih dekat dengan hakikat kebenaran.
Pemimpin yang mempunyai konsep biasanya mencurahkan pemikirannya dalam program program yang akan diaplikasikan pada manajemen kerja jauh hari sebelum ia memimpin, meracik sebuah resolusi pada masalah yang dihadapi agar terciptanya suatu keseimbangan antara tuntutan kebutuhan serta dampak pemenuhan kebutuhan itu sendiri, seorang pemimpin biasanya memiliki target waktu terhadap tujuan yang ingin dicapai, bukan mengharapkan hasil secara alami namun menstimulasi sebuah gerakan agar menghasilkan solusi secara alamiah.
Untuk itu dibutuhkan konsep penyelesaian agar seorang pimpinan bisa menerima dan menindaklanjuti permasalahan yang terjadi pada situasi sulit, seorang pemimpin tidak hanya berbicara pada satu hal saja, bukan juga fokus pada satu permasalahan saja, dalam menyikapi beragam persoalan hidup orang banyak seorang pemimpin harus punya konsep penyelesaian dengan berbagai cara tergantung kondisi dan masalah yang dihadapi saat itu, tentunya dibarengi oleh sikap bijaksana serta kesabaran tinggi.
Konsep konsep pemecahan permasalahan tersebut dijabarkan dalam beberapa bidang sehingga akan mudah dimasukkan dalam program program kedepan sebagai upaya antisipasi apabila masalah yang dikhawatirkan terjadi secara tiba tiba, Konsep konsep itu lebih menyerupai sebuah SOP kerja agar tidak terjadinya kesemrautan dalam penerapannya, dan yang paling penting ialah mampu menganalisa permasalahan serta sumber sumber masalah sehingga bisa diantisipasi secara lebih dini.
Untuk mendapatkan pemimpin konsepsioner dan benar benar berkualitas tidak hanya dilihat dari sikap serta materil yang dimilikinya namun lebih kepada seberapa jauh kemampuannya untuk berada disitu, di kursi jabatannya seorang pemimpin menuangkan isi fikirannya atas dasar pertimbangan pertimbangan lainnya, pemimpin konsepsioner tidak bertindak atas dasar kepentingan sementara saja, namun bertindak atas dasar pengamatan dan pandangannya yang jauh kedepan sehingga solusi sudah lebih dulu ada sebelum masalah timbul di permukaan, memilih menjadi pemimpin adalah memilih untuk menerima tanggungjawab terhadap kepentingan dan keluhan orang banyak, bukan hanya menjual retorika tanpa kerja nyata atau juga hanya sebagai jalan untuk mencari keuntungan pribadi dan kelompok pada saat menjabat.