Oleh : Rustam Effendi
Cerdas bukanlah pintar, pintar bukanlah bijak, bijak bukanlah terbaik, terdapat perbedaan yang jauh antara cerdas dan pintar jika ditafsirkan dalam esensi sebuah pemikiran manusia, pemikir pemikir hebat adalah mereka yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi dibandingkan kepintaran, cerdas mencakupi seluruh daripada tingkatan tingkatan pemikiran manusia, dari bodoh menjadi pintar, dari pintar menjadi bijak dan dari bijaklah lahirnya fikiran cerdas sehingga mampu menguasai segala situasi alam bawah sadar.
Kecerdasan timbul akibat beberapa hal melalui peristiwa perbandingan, pengamatan, pengetahuan serta kesalahan masa lalu hingga menilik ia pada kondisi masa kini untuk dikonfrontir supaya membentuk sebuah resolusi pemikiran agar bisa disesuaikan pada suasana terkini lahan penjabaran pemikiran, pemuda merupakan bentuk mesin baru untuk aplikasi pemikiran cerdas, dengan daya baru pemuda menjadi penggerak di segala lini keperluan masa kini, sementara bijaksana akan menjadi peredam saat krusial di lahan penjabaran pemikiran.
Tiada yang bisa menafsirkan keseluruhan pemikiran manusia di dunia karena hakikat yang mengetahui segala sesuatunya tentang gaibnya fikiran manusia hanyalah Allah SWT, namun melalui pengalaman dan pengamatan kita dapat tahu bahwa pintar akan lebih berbahaya tanpa cerdas dan cerdas tidak akan menemukan hujungnya tanpa bijaksana, pemuda punya semua hal tersebut jika mahu mengelola pemikiran dengan benar, hati yang bersih adalah sumber segala kehebatan pemikiran yang manusia di dunia.
0 comments:
Post a Comment