Wednesday, April 6, 2016

BUPATI BIREUEN DINILAI ABAIKAN JERIH KETUA PEMUDA GAMPONG

Bireuen 27-04-2016

Pasca pengumuman penambahan honor perangkat desa beberapa waktu lalu oleh Bupati Bireuen Ruslan M Daud, banyak pihak menilai positif atas kebijakan tersebut seiring beban kerja aparatur desa yang semakin bertambah, namun tidak sedikit keputusan Bupati Bireuen itu telah menuai pro kontra dalam masyarakat mengingat hanya beberapa perangkat desa saja yang mendapat angin segar dari Bupati Bireuen tersebut, Aliansi Pemuda Kecamatan Jangka melalui koordinatornya Rustam Effendi menilai penambahan 50 persen honor perangkat desa oleh Bupati Bireuen telah menimbulkan banyak masalah baru dalam masyarakat, ini dikarenakan penambahan honor itu tidak mencakup seluruh perangkat kerja yang diakui dalam desa seperti jerih Ketua Pemuda dan Tuha Lapan, Rustam Effendi menilai keputusan Bupati Bireuen bisa memicu keretakan baru dalam internal Pemerintahan desa karena perwakilan Ketua Pemuda dan beberapa lembaga lainnya seperti diabaikan oleh kebijakan Bupati beberapa waktu lalu, beratnya beban kerja yang harus ditanggung selaku perwakilan Pemuda dalam kabinet desa meliputi kegiatan kegiatan yang dilaksanakan desa, kegiatan olahraga, keamanan desa, kenduri desa dan berbagai kegiatan lainnya, namun jerih kami seperti tidak dianggap, dalam hal ini seharusnya Pak Bupati bisa melihat dulu struktur dan tanggung jawab setiap aparatur pemerintahan desa supaya penambahan honor jerih perangkat tidak menimbulkan keretakan sosial baru dalam masyarakat, ucap salah seorang Ketua Pemuda dalam pertemuan yang difasilitasi ALPEMJA.

Koordinator Aliansi Pemuda Kecamatan Jangka Rustam Effendi berharap agar Bupati Bireuen memperhatikan kembali beberapa aparatur Pemerintahan desa dalam Kabupaten Bireuen yang masih makan jerih dari hasil honor perangkat desa lainnya, karena apabila masalah ini dibiarkan terus berlanjut dikhawatirkan bisa menyebabkan konflik baru antar perangkat yang berujung rusaknya tatanan sosial masyarakat yang sedia ada, seharusnya penambahan honor aparatur desa bisa memicu kinerja para aparaturnya supaya bekerja lebih maksimal lagi, namun akibat keputusan Bupati Bireuen kemarin yang menambah honor hanya untuk jabatan tertentu saja memunculkan banyak kontroversi dalam kabinet pemerintahan desa, jerih yang tidak sesuai dengan beban kerja dipikul oleh beberapa perangkat desa dikhawatirkan bisa mengganggu upaya percepatan pembangunan desa dalam Kabupaten Bireuen, Perwakilan Pemuda dalam struktur pemerintahan desa sepertinya hanya sebagai pelengkap struktur saja, padahal fungsi jabatan Ketua Pemuda sangat berperan sebagai lembaga kaderisasi pemuda dan juga sebagai tameng terdepan dalam upaya mencegah terjadinya kriminalitas dalam lingkungan desa, semuanya itu seakan tidak berarti apabila Ketua Pemuda dan beberapa lembaga pemerintahan desa lainnya seakan tidak diakui ketika penambahan honor perangkat pemerintahan desa hanya untuk jabatan tertentu saja.(cas)


1 comment:

  1. as,apa ada contac person agar bisa kita compirmasi terkait berita pemuda ini.

    ReplyDelete