Membentuk generasi yang baik bukanlah perkara mudah, butuh waktu yang lama agar sebuah generasi yang baik dan berkualitas bisa berdiri dengan tegak dimasa depan, bicara generasi baru adalah bicara penerima estafet atau bisa dikatakan sebagai pewaris dari segala yang kita lakukan hari ini, banyak hal yang bisa membentuk karakter manusia dimulai dari zaman kanak kanaknya sampai mereka menjadi seorang manusia yang bisa berfikir tentang apa yang sedang terjadi kepada dirinya serta lingkungannya, Diantaranya ialah mental, moral, sikap dan sosok kepemimpinan yang secara tidak sadar terbawa dalam kehidupannya hingga seorang anak menjadi dewasa.
Proses pembentukan karakter membutuhkan tahapan tahapan tersendiri untuk bisa diserap dalam jiwa mereka, tentunya harus dimulai oleh generasi sebelumnya, jika waktu ini tidak dimanfaatkan sebaik mungkin maka penerus kita akan hilang pedoman dan seterusnya menciplak apa yang mereka dapati diluar sana, hingga terciptalah ragam karakter jahat hasil imitasi dari lingkungan mereka hari ini.
Dampak dampak tersebut akan timbul setelah kita tidak mampu lagi berbuat apa apa, karena saat itu merekalah yang memegang estafet kepemimpinan lingkungannya, kita jangan sampai menjadi generasi yang terlambat memperbaiki keadaan, sudah ada kepastian bahwa jika hari ini kita memulai sesuatu yang buruk maka penerus kedepan akan menerima hasil kerja buruk kita untuk diteruskan lagi kepada anak cucu mereka, "Apa Yang Ditanam, Itulah yang akan dipetik" begitulah kata pepatah zaman, seperti sekalimat nasehat dari guru pengajian saya tgk Muhasdali Bugak "Ka Droe Reuloh..Bekle Tapeureuloh Generasi Penerus".
Penulis
Rustam Effendi
Ketua Pemuda Bugak Krueng.
0 comments:
Post a Comment