Termenung ku sendiri
Memendam rindu tidak menentu
Kasih suci murni yang kita bina
Hapus hancur oleh kata fitnah...
Di pagi hari raya
Hati sayu mengenang dirimu
Mudahnya kau menggantikan diriku...Seolah cintaku tak berharga...
Keampunan ku pohon
Sekiranya aku yang berdosa
Pulanglah ku merindui mu sayang
Ku menanti dengan hati rela...
Begitulah lirik sebahagian lagu lebaran atau hari kemenangan bagi setiap muslim, Penulis kira begitulah pula bait bait yang terucap dalam setiap relung hati seorang wanita yang kehilangan orang tersayang, apalagi disaat pagi menjelang hari kemenangan, hari yang sepantasnya orang bergembira dengan keluarga dan anak anak dirumah, seorang wanita malah harus merasakan pahitnya sebuah perpisahan dengan keluarga mereka.
Lebaran memang momen yang memilukan bagi dua hati berjauhan atau terpaksa berjauhan karena suatu hal kecil yang seharusnya tidak terjadi dalam suatu ikatan kasih sayang, momen lebaran adalah saat anak anak butuh seorang ayah, saat seorang istri butuh suaminya dan saat seorang kekasih butuh keberadaan orang tercinta bersama sama dalam keluarganya, itulah hari dimana yang ditunggu tunggu oleh setiap insan dalam setahun sekali, hari raya adalah hari kemenangan bagi umat Islam di dunia, sudah selayaknya orang tersayang ada bersama mereka dalam merayakannya.
Maka "Pulanglah" untuk menjenguk orang tersayang setidaknya setahun sekali, lupakan keretakan, lupakan pertengkaran dimasa lalu, saling mengikhlaskan dengan apa yang telah terjadi, berjabat tangan memohon maaf dan khilaf pada orang orang tersayang merupakan ciri seorang muslim sejati.
Penulis
Rustam Effendi
0 comments:
Post a Comment