Angin malam ini terasa sangat menyejukkan
suasana,,di Desa Matang hujan disertai angin kencang masih saja mengguyur sejak
beberapa hari ini sehingga banyak petani yang cemas padi akan gagal panen tepat
waktu tahun ini, apalagi warga kampung Matang kebanyakan berpencaharian sebagai
petani atau berkebun menanam cabe dan sayur sayuran lainnya.
dirumah tgk Sulaiman seorang pemuda masih
duduk di beranda rumah sambil menunggu hujan berhenti turun , tidak seperti
biasanya tidur lebih cepat , malam ini jam segini masih belum bisa melelapkan
mata ,pandangannya jauh menerawang keatas daun pohon pohon yang disiram hujan
deras ,“mengapa harus memikirkannya,,,untuk apa harus menaruh perasaan
kepada gadis yang tidak mungkin untuk kucintai,,,sementara dia jauh tinggal di
kota tidak punya perasaan apa apa kepadaku,,,pikirannya galau malam ini,,,semenjak
perkenalannya dengan Syarifah Atiqa hatinya di buat tidak menentu ,gadis
seberang desa yang masih menuntut ilmu di perguruan tinggi Unsyiah Banda Aceh
, setelah lama berkenalan lewat alam maya dengan gadis tersebut hari hari Fadli
berubah total ,,jiwanya tersentuh oleh kelembutan gadis tersebut,belum pernah
Dia bertemu dengan gadis yang baik hati seperti Syarifah Atiqa,padahal dulu
iseng iseng chattingan aja dengannya,lama kelamaan Fadli jadi tertanya siapa
sebenarnya orang bernama akun Facebook Mursyida nazira itu,,rupanya setelah
sekian lamanya mereka berkomunikasi lewat chattingan ,saling curhatan dan
berbagi cerita hidup maka terbukalah siapa sebenarnya Mursyida nazira yang
sering update foto mawar tuch,,huftt,,,susah juga dapatkan kepercayaan
darinya,,,mau tahu nama aslinya aja ngak dikasih,,apalagi minta
ketemuan,,,ribet banget nich cewek,,namun lama kelamaan cair juga
hatinya,,padahal gue bukan ahlinya bab ngerayu,,setelah sekian lama berteman
dengannya,,dapat dech ID aslinya…
Mursyida nazira yang nama aslinya adalah
Syarifah atiqa merupakan tetangga kampung Fadli sendiri dan berasal dari
keluarga terpandang di desanya , orang tuanya berkerja sebagai guru sekolah
dasar yang
bertugas di kampung Fadli,,,lamunannya semakin jauh saja,,,hujan sepertinya sudah
reda,,lalu fadli bangun dari tempat duduknya menuju pintu rumah yang masih
terbuka lebar,,sewaktu mau menutup pintu terdengar suara ibunya bertanya dari
dalam rumah,,,mau kemana lagi kamu jam segini,,,??keluar sebentar bu,,tidak
lama jangan dikunci pintunya…jawabnya,,dengan langkah terburu buru fadli
menuju ke kereta yang diparkir tidak jauh dari beranda rumahnya ,apalagi teman
semata wayangnya telah lama menunggu di warnet Hamsada , mereka kawan dekat
semenjak di bangku SMP sehingga kemanapun mereka pergi akan selalu berdua.
Reza masih tidak faham dengan tingkah
temannya beberapa minggu ini, biasanya apa saja yang di alami oleh Fadli pasti
akan diceritakan padanya,kemarin sewaktu duduk di café Seroja pernah Fadli
cerita tentang masalah yang di hadapinya tapi hanya berkisar tentang masalah
kerja,katanya sedang ribut dengan Kadis tempatnya bekerja,,,argghh,,,kasian
temanku ini,,
Senja semakin menghilang sore itu di
pinggir pantai jangka,dari dekat bebatuan yang dipasang di pelabuhan itu Fadli
masih duduk sambil mencoret coret sesuatu di pasir,banyak masalah yang
membebani fikirannya saat ini,sehingga terkadang senyuman yang terukir hanya
sekedar skenarionya untuk menutupi apa yang di alaminya.Fadli semakin terbawa
dengan suasana senja pantai jangka yang memerah di langit,,hufft,,,cinta oh
cinta,,,kenapa kau singgah dihati lemah ini,,,masih terbayang pada
pertemuan pertama dengannya apabila Fitri berkata bahwa antara mereka tidak
mungkin bisa bersama ,“ kita jauh beda Fad,,,,sejak dulu
Ummi selalu berpesan agar aku menikah dengan seseorang yang berketurunan Said
suatu saat nanti,,,dan Ummi memang menaruh harapan besar padaku,,apakah aku
harus menolak,,,?? apakah aku harus mengingkari
amanah orang tuaku,,,??? setelah Syarifah mengatakan bahwa dirinya akan
dijodohkan orang tuanya dengan lelaki lain yang berketurunan Said maka Fadli
terdiam sejenak,,raut wajahnya seakan sakit mendengar kenyataan seperti itu,,,
“Ipah,,aku
tidak tahu harus berkata apa,,,disatu sisi aku sangat menyanyangimu,,sementara
disisi lain aku juga berfikir kamu tidak akanbahagia bila bersamaku,,turutilah
kata kata orang tuamu,,itulah kebahagiaan kamu,,,kuharap ini menjadi pertemuan
pertama dan terakhir kita,,terimakasih untuk waktumu selama ini,, lalu
Fadli pergi dengan sejuta kecewa dihati dan meninggalkan Syarifah bergelut
dengan perasaannya sendiri , Fadli tidak mau berkata apa apa lagi setelah
mendengar pernyataan orang yang dicintainya itu ,,
Senjapun berlalu melalui celah celah dedaunan
Manggrove di pinggiran pantai kenangan , dan senja akan berganti malam seiring
suara azan berkumandang lalu Dia pergi dengan langkah perlahan , hanya senyap
terasa ketika hati terbawa lara,,pagi itu bunyi deringan handphone mengejutkan
lamunannya,,hallo Fadli,,,terdengar seseorang memanggil namanya,,,iya,,,jawabnya,,lagi
dimana kamu,,,??tanya Fahmi,,,masih tidur dirumah nich,,jawabnya ngak kerja
kamu hari ini,,coba buka matamu dulu udah jam berapa,??hahhhh,,,lantas
Fadli bergegas ke kamar mandi,,dan seseorang yang pernah bertahta dihatinya
mungkin sudah terlupakan seiring waktu berlalu,yang ada hanyalah sisa sisa
kenangan ,,seperti musim musim yang datang dan pergi,melewati dunia ini,,
0 comments:
Post a Comment